Merdeka.com – Polisi mengungkap tiga sumber keuangan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) untuk mendanai kegiatannya. Salah satunya yakni dari Yayasan One Care.
Namun, Lembaga Kemanusiaan One Care membantah keras tuduhan polisi tersebut. Dia menegaskan, Lembaga Kemanusiaan aktif mengelola dana sumbangan untuk kegiatan sosial, bukan tindakan terorisme.
“Lembaga kemanusiaan One Car bersifat Independen, hanya menyalurkan bantuan untuk kegiatan sosial kemanusiaan dan tidak pernah sekalipun menyalurkan atau mengalokasikan bantuan untuk pihak tertentu baik institusi maupun individu yang berafiliasi pada golongan atau kepentingan tertentu yang diketahui melawan hukum, terlebih lagi untuk pendanaan kegiatan terorisme dan radikalisme,” tegas Direktur Utama One Care, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (19/12).
Polisi menyebut, selain dari Yayasan One Care, pendanaan Jamaah Islamiyah berasal dari kotak amal yang tersebar di minimarket dan hasil berdagang para anggotanya.
Direktur Utama One Care menegaskan, lembaganya bersifat terbuka bagi siapapun dari kalangan dan latar belakang manapun. Jika dikemudian hari ditemukan ada personal ataupun relawan One Care yang terafiliasi pada kelompok tertentu, maka hal itu adalah sikap pribadi dan tidak dapat dihubungkan dengan lembaga.
“Dan segala permasalahan yang terkait dengan personel tersebut menjadi tanggung jawab pribadi dan bukan tanggung jawab lembaga kemanusiaan One Care,” tegas rilis tersebut.
Dalam menjalankan fungsi kelembagaannya, lanjutnya, One Care senantiasa menjaga profesionalitas dan tertib administrasi agar setiap donasi yang diterima tercatat dan terpusatkan pada rekening resmi demi terjaganya amanah dan transparansi penggunaan donasi.
Aliran Dana Tercatat
Bahwa bantuan-bantuan kepada mitra penerima yang telah dijalankan oleh petugas di lapangan, hal tersebut sudah dijalankan sesuai prosedur dengan mengacu pada program-program yang telah digulirkan. Dan semuanya sudah tercatat dan terlaporkan.
“Adapun jika ditemukan penyalahgunaan bantuan oleh individu maupun lembaga recipient maka Lembaga Kemanusiaan One Care berlepas diri dari penyalahgunaan tersebut dan mempersilakan pihak yang berwenang untuk menjalankan tugas sesuai prosedur hukum,” katanya.
Sekali lagi, Lembaga kemanusiaan One Care senantiasa berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian menyebut diduga ada tiga sumber keuangan kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Salah satunya dengan menyebar kotak amal di sejumlah tempat.
“Pendanaan dari pada tersangka ini yang kita tangkap ini ada 3,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mabes Polri, Jumat (18/12).
Dia menjelaskan, kotak amal itu diletakkan di tempat-tempat yang mudah terlihat orang.
“Dipasang di berbagai macam tempat yang mudah dilihat oleh orang, ada transaksi orang, ada kembalian atau apa nanti orang isi dan ini pendalaman masih berlanjut,” jelasnya.
Kemudian, sambung Argo, dugaan sumber dana lainnya berasal dari sebuah yayasan.
“Yang kedua ada Yayasan One Care, sedang kita cek darimana ini yayasan ini,” tambahnya.
Selain itu, pendanaan mereka juga berasal dari hasil penjualan yang dilakukan.
Diketahui, sejumlah terduga teroris jaringan JI yang ditangkap di Lampung beberapa waktu lalu bekerja sebagai penjual pisang goreng serta bebek.
“Ketiga dari anggota JI ini kan banyak yang sudah berkerja dengan berbagai profesi ada yang penjual bebek, pisang goreng dan apa-apa. Ini 5 persen disisihkan kemudian dikirim ke JI Pusat, kemudian uang itulah yang digunakan untuk membiayai jaringan sel yang ada di seluruh Indonesia yang belum memiliki pekerjaan tetap,” jelasnya.
Sehingga, wajib bagi anggota JI yang sudah mempunyai pekerjaan untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk anggota JI lainnya yang belum memiliki pekerjaan.